بســـــم الله الرحمن الرحيم

Islam, Nikmat Paling Agung: Sudahkah Kita Menyadarinya?

"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhoi Islam itu jadi agamamu."
(Q.S. al-Maaidah[5]: 3)

"Dan tiadalah Kami mengutus kamu (Muhammad), melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam."
(Q.S. al-Anbiyaa' [21]: 107)

Allah telah menegaskan bahwa la telah melimpahkan nikmat yang tak terhingga kepada kita.
"Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan jumlahnya, Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(Q.S. an-Nahl 16]: 18)

Andai kita melihat satu saja contoh nikmat Allah di dalam tubuh kita maka kita tak akan mampu menghinggakan-nya. Misalnya jantung Anda. Anda akan melihatnya sebagai suatu nikmat yang tidak akan bisa dihargai dengan uang. Jantung Anda bekerja tanpa sedikit pun kendali dari Anda. Berapa kali ia berdegup dan berapa banyak darah yang di-pompanya tidaklah Anda ketahui. Bahkan Anda sendiri belum pernah melihat seperti apa jantung Anda dan terdiri atas zat apa saja. Betapa agung nikmat Allah padahal ini baru pada satu bagian tubuh saja. Nikmat berupa jantung ini tidak saja Allah anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang beriman namun juga Allah anugerahkan kepada orang-orang kafir dan orang-orang yang memusuhi Allah. Nah, sekarang Anda bisa membayangkan betapa nikmat Islam yang kita peluk ini merupakan suatu nikmat yang luar biasa. Kalau nikmat berupa jantung saja kita tak mampu menghinggakannya maka bagaimanakah dengan nikmat Islam yang agung ini?

Nikmat Islam adalah puncak kenikmatan dunia yang Allah anugerahkan kepada hamba-hamba-Nya yang la ke-hendaki dan akan menjadi sebab tercapainya kenikmatan hidup di akhirat kelak.

Dalam surat al-Maaidah Allah telah menegaskan:
"waaftnamtu 'alaikum ni'matii" (telah Aku sempurnakan atasmu nikmat-Ku)
Atmamtu, berarti Aku telah menyempurnakannya. Hanya saja untuk keserasian bahasa, Anda akan mendapatkan terjemahannya oleh Depag dengan kata "Aku cukup-kan". Jadi ayat tersebut menegaskan bahwa dengan sempurnanya Islam maka berarti telah sempurna pula Allah memberikan nikmatnya kepada kita, karena risalah yang disampaikan oleh para rasul kepada manusia hakikatnya merupakan rahmat dari Allah yang la anugerahkan karena kasih sayangnya kepada kita (lihat Q.S. al-Anbiyaa' [21 ]: 107)

From : Yusuf Abdussalam (Menjadi Muslim Hebat)

Islamic Forum pada 12 Juli 2009 jam 1:08

No comments:

Post a Comment