Lalainya hamba kepada Tuhannya akan membuat hati ini mengeras. Hati yang keras inilah yang akan menjadi tempat subur bagi penyakit hati dan membuatnya tak mampu menyerap cahaya hidayah kebaikan dan kebenaran Ilah. Karena itulah, anugerah yang Allah berikan kepada rasul dan para sahabatnya pertama kali adalah dengan membersihkan jiwa mereka, baru setelah itu Allah ajarkan Nya kepada mereka, karena ilmu baru bisa meresap dalam hati manakala hati dan jiwa telah bersih.
Perhatikan firman Allah berikut:
"Dialah yang mengutus seorang rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, menyucikan jiwa mereka dan mengajarkan kepada mereka Kitab dan Hikmah (sunnah Nabinya -pen.). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata." (Q.S. al-Jumu'ah[62]: 2)
Betapa penting kebersihan jiwa seseorang sampai-sampai Allah bersumpah dengan 8 kali sumpah sebelum menegaskan betapa beruntungnya orang yang menyucikan jiwa mereka. Perhatikan firman Allah berikut:
"Demi matahari dan cahayanya dipagi hari,
demi bulan apabila mengiringinya,
demi siang apabila menampakkannya,
demi malam apabila menutupinya,
demi langit serta pembinaannya,
demi bumi serta penghamparannya,
demi jiwa serta penyempurnaan (ciptaan)-nya,
maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan)
kefasikan dan ketakwaan,
sungguh beruntung orang yang menyucikan jiwa itu,
dan sungguh rugi orang yang mengotorinya." (Q.S. asy-Syams [91]: 1-10)
Adapun tafsir ayat tentang orang-orang yang menyucikan jiwa mereka adalah menyucikan dari perbuatan dan keyakinan yang salah (syirik) menuju iman yang murni kepada Allah. Mereka meninggalkan agama nenek moyang mereka yang penuh kesyirikan lalu memeluk agama tauhid yang suci dari kesyirikan. Itulah orang-orang yang menyucikan jiwa mereka. Dan, perlu digaris bawahi bahwa syirik ini adalah pengotor hati yang paling hebat dan paling besar, dan yang paling utama hams kita singkirkan. Karena itu jangan sampai salah prioritas dalam membersihkan hati dan jiwa kita. Sebuah langkah yang amat keliru bila kita sibuk membersihkan hati dari penyakit-penyakit hati seperti sombong, riya', rakus, tetapi justru kesyirikan masih kita pelihara. Untuk bisa membersihkan syirik dengan tuntas memang tidak bisa dilakukan tanpa didukung ilmu dan pengetahuan yang memadai tentang hakikat syirik dan tauhid beserta contoh-contohnya. Karenanya mempelajari Qur'an dan sunnah Nabi tidak bisa dipisahkan dari usaha untuk menyucikan hati dan jiwa.
From : Yusuf Abdussalam
Islamic Forum pada 18 Juli 2009 jam 10:08
No comments:
Post a Comment